Seribu Sungai, Sejuta Perjuangan

Alhamdullilah sudah 3 stase minor terlewati, Oral Medicine, Bedah Mulut, dan Periodonsia. Oke btw gue anak koas kedokteran gigi bagi yang belum tau. Kalau mau minta pin BB comment aja di bawah.

Sekitar 1 blan yang lalu gue telah menyelesaikan tugas mulia sebagai petugas kesehatan. Gue bukan berhasil melakukan sunatan masal. Gue habis Praktik Belajar Lapangan di Puskesmas Aluh-aluh Kabupaten Banjar, tepatnya di Negara Gambut bagian utara Kalimantan Selatan.

Banyak memori yang terekam di sana, duka-duka perjalanan kesana, saat gue bersama rekan duduk di warung dan bercanda gurau dengan preman, masa-masa gue dan bibi warung yang saling betatap mata mesra karna curiga bayaran kurang. Saat buang hajat di jamban pinggir jalan menjadi tontoan wajib pagi gue. Dan masih banyak lagi.

Bagi yang belum pernah ke Aluh-aluh, mungkin cerita gue ini terdengar berlebihan, tapi bagi yang pernah kesana. Pasti mereka sangat ngerti dan ingin meluk gue.

Berawal dari undian pemilihan Puskesmas yang gue ga hadir. Secara sepihak gue dan Fauzan mendapatkan penempatan PBL di Puskesmas Aluh-Aluh dengan pertimbangan tempatnya yang jauh jadi harus laki-laki disana, karna pusling nya lewat sungai-naik kelotok jadi harus cowo yang bisa berenang di sana. Gue dan ozan ga ada yang bisa berenang.

Hari pertama ke PKM Aluh-Aluh, gue, ozan dan Bale (Kakak tingkat gue yang dapat hukuman buat tugas di sana juga. Doi dihukum gara-gara ga balikin penghapus Dekan gue). Fauzan yang gue instruksikan buat nanya jalan ke Basuni ( leuhur gue yang pernah tugas di PKM Aluh-aluh). Kata beliau jalan kesana gampang aja, tinggal lurus ikutin jalan sampai jalanan aspal habis, nanti bakalan sampai. Dia ngomong seolah-olah jaraknya kayak dari kosan gue ke warung. Deket banget.

Sampai pada hari itu. Gue ozan berdua dan bale sendiran naik elang motor. Setelah kami memasuki daerah Gambut dan memasuki wilayah perbatasan aluh-aluh. Gue deg-degan. Ternyata itu suara perut. Gue lupa belum makan pagi. Ahh~

Gerbang awal kawasan kota-lain-desa-bukan (Gambut)

Sepanjang perjalanan gue disuguhi pemandangan yang bikin mata kita sehat. The hidden paradise
Ini motonya sambil jalan. Kenapa bagus? Kebetulan.
Yaa.. Kebetulan itu adalah cara Tuhan yang masih belum bisa di pahami manusia.

Menit demi menit gue, ozan dan Bale lewati dengan sabar, sawah demi sawah kami berusaha menikmati, gunung demi gunung kami arungi.

 SUBHANALOVE !

Tapi..
Dimna ada kehidupan
Disitu ada 
Tukang Sayur


Kami melewati 
sawah
sungai
bebatuan
jembatan
dan pasar..


Sampai sini gue masih percaya dengan leluhur kami (Basuni) hingga kami tiba di sebuah pesimpangan dan tidak ada jalan lurus.
-Malu bertanya tua dijalan-
kata prbahasa zaman dulu.
Setelah bertanya kami belok kiri.



Saat pertama kali kesini, gue boncengin ozan, karna jalan yang banyak lobang ban motor sempet kempes dan gue melambaikan tangan ke spion. Ngasih tanda buat bale biar gantian bawa karung gandum aka ozan ini. Tiba di sebuah jembatan besar kami memutuskan istirahat.. Terlalu banyak pemandangan yang memanjakan disini. Pada awalnya saja.


Pemandangan indah di Aluh-aluh sangat kontras sekali dengan kehidupan warganya. Dimana sungai menjadi segalanya bagi mereka, mandi, nyuci, mencari nafkah, dan bab di tempat yang sama. Gue merasa gagal menjadi manusia..


Apalah arti keindahan jika hanya menghias luka~



Akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Puskesmas Aluh-Aluh. Puskesmas yang menurut gue masih butuh banyak bantuan dari pemerintah. Semoga bapak Gubernur membaca blog gue kali ini. Semoga Franda putus dengan Samuel. Semoga Rossi juara tahun ini. Aminn



6 minggu sudah sangat cukup sekali bagi gue dan ozan untuk menimba ilmu disini. Bahkan kami bukan cuma menimba ilmu, boleh di bilang kami mandi ilmu disini. Puskesmas dan rumah sakit menurut gue marketingnya luar biasa hebat. Pernah liat iklan Rumah sakit atau puskesmas? Tidak? Tapi rumah sakit dan puskesmas hampir selalu penuh 'pelanggan'. Walaupun ga pernah ada diskon dan potongan harga akhir tahun, tempat ini selalu ramai. Seharusnya orang-orang marketing belajar di sini bukan di perusahaan maju. (nb: gue memag mempunyai sifat dasar yang menyebalkan)
Saking jauhnya perjalanan dari kota ke daerah Aluh-aluh. Pepatah "Tua dijalan" itu memang bener adanya..

temen gue ozan udah jadi calon aja~

Saat sebagian orang hidup dalam banyak pilihan, sebagaian harus memilih untuk bertahan hidup

by: Sileo

2 Masukan:

  1. Saya suka bgian trkhir yg "temen gw udh jd calon aje" itu. And btw sudah di komen nih...

    BalasHapus